Mohon Berikan Tanggapan, saran maupun kritik pada postingan saya

Senin, 28 November 2011

TUGAS TIK

LKS TIK

Sabtu, 26 November 2011

Park Shi Hoo Berharap Jatuh Cinta, Lagi

Friday, 01 October 2010
KOREANstars edisi 53 - Wacana


Banyak yang mengharapkan Park Shi Hoo bisa jadian dengan Kim So Yeon mengingat chemistry keduanya di serial Prosecutor Princess begitu apik. Namun Shi Hoo dengan implisit menyatakan kalau hubungan asmara keduanya tidak berlanjut di kehidupan nyata. Tapi sebenarnya dia ingin bisa merasakan manisnya jatuh cinta setelah memerankan Seo In Woo. 

Terakhir Kali Pacaran 4 Tahun Lalu Saat syuting, bagaimana perasaanmu sebenarnya?
           Bahagia, hehe. Meski ratingnya tidak tinggi, tapi respon terhadap serial ini melebihi harapan. Saya merasakan sesuatu yang baru. Saya suka bercanda mengatakan kalau semua orang kini kena demam Seo In Woo dan akan butuh beberapa waktu untuk meredakannya.





Banyak penonton wanita yang suka denagn karakter Seo In Woo yang tahu bagaimana memperlakukan wanita, apa kamu seperti dia?




Saya memperlakukan pacarku dengan sangat baik. Kalau lapar, saya akan menyiapkan makanan untuknya, merawatnya ketika sedang tidak enak badan dan menghibur mereka. Saya bisa tahan menjalin hubungan dengan satu orang untuk waktu yang lama. Untuk adegan ciuman, sebelumnya saya tidak mendapat respon yang baik dari penonton. Kali ini saya mampu melakukannya. Shi Hoo juga mengatakan kalau dia mengetahui hal itu ketika karakternya dikisahkan makin dekat dengan Hye Ri.
           Ketika melakukan adegan ciuman dengan Kim So Yeon (pemeran Ma Hye Ri), dia dalam keadaan mabuk supaya menghayati peran. Shi Hoo sebenarnya pemalu dan tertutup, jadi dia akan merasa intim dengan lawan aktingnya ketika mabuk, menjelma jadi sosok yang lucu. Agar bisa menghayati karakternya ketika itu, Shi Hoo pun minum sambil mempelajari dialog.

Seperti apa tipe gadis idealmu? Apakah seorang gadis berambut panjang yang berhasil menyita perhatianmu?
           Terakhir kali pacaran 4 tahun lalu. Saya menggunakan perasaanku saat bertemu dengan gadis yang kucinta untuk adegan bersama Hye Ri. Karena hal itu, makanya saya berharap bisa jatuh cinta lagi.
           Mantan pacarnya melihat aktingnya di serial MBC Let’s Get Married, pacarnya menyarakan untuk menggunakan trik-trik yang digunakannya saat masih berpacaran dengannya dalam serial tersebut. Tampaknya keterampilan aktor-aktor tersebut memang berasal dari pengalaman mereka terdahulu ke dalam skenario. Tapi Shi Hoo memang benar-benar ingin jatuh cinta lagi.


Tipe gadis ideal Park Shi Hoo yang pertama adalah gadis yang mempunyai rambut lurus panjang. Apakah benar begitu? Apa Ma Hye Ri termasuk tipe gadis idealmu?
           Haha...kalian bersikeras mengetahui hubunganku dengan So Yeon? Karena reporter-reporter itu selalu bertanya bagaimana perasaanku saat berada di samping So Yeon, bertanya apakah keseharianku memang seperti itu di kehidupan nyata. Dan sejauh mana hubungan kami? Seperti mengorek perasaan kami masing-masing.


Apa kamu akan mengungkapkan pada publik mengenai “hubungan” ini?




Walau saya sekarang sedang berpacaran, saya tidak akan mengungkapkannya ke publik. Orang-orang sering menyalahartikan, jika kami putus, wanita itu akan mendengar selentingan kabar yang tidak mengenakkan dan itu bisa menyakitinya.
           Jadwal syuting episode terakhir sangat sibuk, maka setiap kali ada waktu istirahat, dia akan menggunakannya untuk tertidur sebentar. Memang sudah menjadi rahasia umum kalau jadwal syuting serial Korea sangat padat. Bagi Shi Hoo, jadwal syuting serial ini nyaris tidak memberinya waktu untuk tidur. Selama tiga hari, dia harus syuting semalaman.
           “Saya tidak punya kekuatan untuk syuting lagi. Adegan dalam sebuah serial tidak seperti yang dibayangkan, tapi didasarkan atas apa yang terjadi sebelumnya (seperti ada sebuah reinterpretasi pada adegan dan mereka bekerja bersadarkan hal itu), membuat syutingnya berjalan alot. Pengambilan gambar sebuah drama dan jadwal tidur tergantung pada skenario. Saya sangat lelah ketika akan membaca skenario karena ingin tidur. Mereka ingin penampilan yang lebih halus tapi jadwalnya terlalu padat, karena itu sulit rasanya untuk berkonsentrasi pada skenario. Tidak cukupnya waktu itulah yang bisa menyebabkan frustasi. Ketika syuting episode terakhir, kami takut tidak bisa menyelesaikannya sesuai jadwal tayang. Saya khawatir tapi ketika melihat episode terakhir, saya mengirim sms pada sutradara dan mengatakan kalau dia seperti penyihir karena jadinya jauh lebih baik daripada yang kuharapkan.”


           Shi Hoo mengatakan untuk sementara tidak syuting dulu karena ingin istirahat, menikmati perjalanannya sendiri. Sebelum syuting Prosecutor Princess, dia pergi ke Amerika Serikat pada musim dingin tahun lalu untuk menemui temannya di New York dan pergi ke beberapa tempat. Sembari tersenyum, dia mengatakan perjalanannya selama sebulan di Amerika Serikat membuatnya jadi makin nekat.

Apa harapanmu ke depannya?
Saya berharap bisa syuting film dan ingin mengambil peran jahat.


Terkenal Sampai Ke Cina           Seiring popularitas yang naik berkat perannya di Prosecutor Princess, Shi Hoo disebut-sebut sebagai aktor Hallyu pada penyelenggaraan Shanghai TV Festival yang digelar pada 8 Juni. Dia mewakili Korea dalam ajang tersebut.
           Banyak fans Cina yang mengetahui dan menyaksikan Prosecutor Princess meminta diadakannya jumpa fans. Karenanya dia mengadakan lima kali jumpa fans di Jepang sekaligus merayakan berakhirnya masa tayang serial di Korea.
           Berdasarkan survei AGB dan TNS terhadap rating serial terakhir Prosecutor Princess, ratingnya tidak mengecewakan. Menurut AGB, rating Prosecutor Princess mencapai 12,9 % di keseluruhan Korea dan 13,2 % di Seoul. Hasil ini lebih baik ketimbang Personal Taste (yang meraih rating 11,1 % dan 12,4 %) dan satu peringkat di bawah Cinderella’s Sister (14,8 % dan 15,1 %).
           Berselisih tipis dengan hasil survei TNS dimana Prosecutor Princess “hanya” meraih rating 12,4 % dan 11,7 %. Personal Taste lebih unggul dengan perolehan rating 14,3 % dan 14,9 %; sementara Cinderella’s Sister memimpin dengan hasil 16,8 % dan 17,1 %.

Buka Situs Resmi Berbahasa Jepang
           Park Shi Hoo secara resmi membuka situs resmi Jepang Korean pada April lalu. Menurut agensi Shi Hoo, Eyagi Entertainment menyebutkan bahwa situs Jepang tersebut berisi informasi terbaru berdasarkan jadwal aktivitas sang aktor selain foto dan video. Shi Hoo menulis sebuah pesan khusus untuk fansnya pada hari pertama situs dibuka.
           Shi Hoo yang kini berusia 32 tahun ini debut dengan menjadi cameo di serial KBS Delightful Girl Choon Hyang di tahun 2005. Dia kemudian muncul di beberapa serial termasuk Iljimae dan Family’s Honor dan memenangkan penghargaan Aktor Baru Terbaik pada 2007 SBS Drama Awards.


Ajak Kru Liburan Ke Pulau Jeju




           Tampan, berbakat, dan baik hati, itulah sekilas gambaran Shi Hoo yang bisa kita ketahui melalui berita ini. Beberapa waktu lalu, dia membawa semua kru Prosecutor Princess untuk liburan ke Pulau Jeju selama 4 hari 3 malam. Ini dilakukannya untuk menyampaikan rasa terima kasih atas kerja keras kru ketika syuting berlangsung. Para kru juga diberi bingkisan kecil yang berisi T-shirt, kosmetik dan tas kado.
           Prosecutor Princess memang tidak meraih rating tinggi mengingat 2 serial saingannya yaitu Personal Taste dan Cinderella’s Sister memperoleh rating tipis di atasnya, namun Shi Hoo berhasil mendapat banyak fans lewat serial ini


  • Sebenarnya berita ini bukan merupakan berita paling baru dari Park Shi Hoo. Namun, karena saya sangat suka dengan aktor Korea yang satu ini. Jadi, saya memposting berita yang merupakan berita hangat di Korea Selatan setahun yang lalu saat drama “Princess Prosecutor” tengah digandrungi. Selain itu, drama ini juga cukup terkenal di Indonesia dan tidak ada salahnya jika memposting tentang Oppa.. :)

source : asiangrup


kamsa hamnida

Senin, 14 November 2011

Profil Singkat Penerima Gelar Pahnas Tahun 2011


Tanggal: Wednesday, 09 November 2011
Topik:
Profil Singkat Penerima Tanda Kehormatan
Gelar Pahlawan Nasional
Penulis: Maya Dayasos

Berkenaan dengan rangkaian acara Peringatan Hari Pahlawan 10 November 2011 dan berdasarkan hasil Sidang Dewan Gelar, Tanda Jasa dan Tanda Kehormatan pada tanggal 25 Oktober 2011, dengan Keputusan Presiden Nomor 113/TK/Tahun 2011 tanggal 7 November 2011, Presiden berkenan menganugerahkan Gelar Pahlawan Nasional pada tanggal 8 November 2011 di Istana Negara  pukul 11.00 WIB kepada 7 (tujuh) orang putra terbaik bangsa Indonesia.

Inilah Profilnya:
1.
Nama
:
Mr. Syafruddin Prawiranegara (alm)

Jabatan

Tokoh Pejuang dari Jawa Barat

TTL
:
Serang, Banten, 28 Februari 1911

Wafat
:
Jakarta, 15 Februari 1989

Agama
:
Islam

Pendidikan Terakhir
:
S-2 Meester in De Rechten (Magister Hukum)

Tanda Kehormatan yang dimiliki
:
Bintang Republik Indonesia Adipradana




2.
Nama
:
Dr. K. H. Idham (alm)

Jabatan
:
Tokoh Pejuang dari Kalimantan Selatan

TTL
:
Setui Kalimantan Selatan, 27 Agustus 1922

Wafat
:
Jakarta, 11 Juli 2010

Agama
:
Islam

Pendidikan Terakhir
:
Doktor Honoris Causa Univ. Al Azhar Mesir

Tanda Kehormatan yang dimiliki
:
• Bintang Republik Indonesia Adipradana (1973)
• Bintang Mahaputera Utama (1961)
• Bintang Gerilya (1956)

Tanda Penghargaan yang dimiliki
:
•Bintang Vendera Yugoslavia dari Presiden Tito (1958)
•Bintang R. P. A. El-Gumhuriyjah Tingkat I (1959)
•Penghargaan Doctor Honoris dari Univ. Al Azhar Mesir dalam pengetahuan Islam dan Perjuangan Islam (1959)

Tanda Kehormatan Luar Negeri
:
•Grootkruis dari Belanda (1972)
•Order of Diplomatic Merit Service Merit, Gwanghwa dari Pemerintah Republik Korea (1976)




3.
Nama
:
Prof. DR. H. Abdul Malik Karim Amrullah (Buya Hamka)- (alm)

Jabatan
:
Tokoh Pejuang dari Sumatera Barat

TTL
:
Kampung Molek, Maninjau, Sumatera Barat, 17 februari 1908

Wafat
:
Jakarta, 24 Juli 1981

Agama
:
Islam

Pendidikan Terakhir
:
Diniyah School

Tanda Kehormatan yang dimiliki
:
Bintang Mahaputera Utama (1993)

Tanda Penghargaan yang dimiliki
:
•Doktor Honoris Causa dari Univ. Al Azhar Kairo Mesir tahun 1958
•Doktor Honoris Causa dari Univ. Kebangsaan Malaysia tahun 1974




4.
Nama
:
Ki Sarmidi Mangunsarkoro (alm)

Jabatan
:
Tokoh Pejuang D.I. Yogyakarta

TTL
:
Surakarta, 23 Mei 1904

Wafat
:
Jakarta, 8 Juni 1957

Agama
:
Islam

Pendidikan Terakhir
:
S 1 Sosiologi pada Fakultas Hukum Jakarta

Tanda Kehormatan yang dimiliki
:
•Bintang Mahaputera Adipradana (1995)
•Satyalancana Peringatan Perjuangan Kemerdekaan (1961)

Tanda Penghargaan yang dimiliki
:
•Penghargaan Tanda Terima Kasih Rakyat ditandatangani Ketua BPRI, Bung Tomo (10 November 1949)
•Piagam Purnasetiawan Taman Siswa dari Ketua Majelis Luhur Taman Siswa (1975)
•Piagam Hadiah Pendidikan, atas jasanya mempunyai ide berdirinya Pendidikan Masyarakat ditandatangani Daud Yusuf sebagai Menteri Pendidikan RI a/n. Presiden RI Soekarno (1979)
•Piagam Penghargaan Universitas PGRI Adi Buana (UNIP) Surabaya, 20 Mei 2006,
•nama Mangusarkoro diabadikan sebagai nama ruang utama UNIPA Surabaya.




5.
Nama
:
Mr. I Gusti Ketut Pudja (alm)

Jabatan
:
Tokoh Pejuang dari Bali

TTL
:
Bali, 19 Mei tahun 1908

Wafat
:
Jakarta, 4 Mei 1977

Agama
:
Hindu

Pendidikan Terakhir
:
S 1, Meester in de Rechten di Rechts Hoge School tahun 1934 di Jakarta

Tanda Kehormatan yang dimiliki
:
•Bintang Mahaputera Utama (1992)
•Satyalancana Karya Satya Tingkat II




6.
Nama
:
Sri Susuhunan Paku Buwono X (alm)

Pangkat
:
Letjen Tituler pada KNIL maupun pada Koninklijk Nederlands Leger

Jabatan
:
Tokoh Pejuang dari Jawa Tengah

TTL
:
Surakarta, 29 November 1866

Wafat
:
Jakarta, 8 Juni 1957

Agama
:
Islam

Pendidikan Terakhir
:
Pendidikan Formal di dalam Istana

Tanda Kehormatan yang dimiliki
:
•Bintang Mahaputera Adipradana (2009)

Tanda Kehormatan Luar Negeri
:
•Bintang Grootkruis koninglijke Orde dari Raja Kamboja (27 Juli 1901)
•Bintang Emas dari Raja Wilhelm II dari Pruisen (1905)
•Bintang Commander Met de ster dari Raja Hongaria (1907)
•Bintang Orde Van Leopold dari Raja Belgia (1916)
•Bintang Grootkruis Oranye Nassau dari Ratu Belanda




7.
Nama
:
Ignatius Joseph Kasimo Hendrowahyono (alm)

Jabatan
:
Tokoh Pejuang dari D.I Yogyakarta

TTL
:
Yogyakarta, 10 April 1900

Wafat
:
Kliwon, 1 Agustus 1986

Agama
:
Kristen Katolik

Pendidikan Terakhir
:
Pendidikan Formal di dalam Istana

Tanda Kehormatan yang dimiliki
:
•Bintang Gerilya (1961)
•Bintang Mahaputera Adipradana (1973)





Semoga jasa-jasa yang telah disumbangkan bermanfaat untuk kejayaan bangsa dan negara Republik Indonesia serta dapat dijadikan teladan bagi masyarakat Indonesia pada umumnya, khususnya generasi penerus.


Sabtu, 12 November 2011

Karya Tulis Ilmiah


KATA PENGANTAR



                Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan karunianya kepada kami, sehingga pada penyusunan karya tulis ini selesai dalam bentuk sangat sederhana. Demikian pula kami haturkan salam dan taslim atas junjungan Nabi besar Muhammad SAW yang telah mengantarkan umat manusia ke jalan yang di ridhoi oleh Allah SWT.
          Karya tulis ini dibuat dalam rangka untuk menumbuhkan minat baca.
        Dalam menyelesaikan karya tulis ini, kami sebagai penulis tidak terlepas dari hambatan dan rintangan. Dan ini semua dapat diatasi oleh karena adanya kesabaran serta bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, patutlah kiranya kami menyampaikan ucapan terima kasih yang sedalam-dalamnya dan rasa hormat kepada kedua orang tua beserta seluruh pihak yang telah turut serta dalam terciptanya karya tulis ini. Kami berharap dengan adanya karya tulis ini, dapat memberi manfaat serta motivasi bagi kita semua untuk peduli terhadap peningkatan pendidikan.
          Dengan segala kerendahan hati, kami menghaturkan banyak terima kasih dan diiringi do’a semoga jasa-jasa beliau mendapat balasan yang berlipat ganda di sisi Allah SWT.
Amin Yaa Rabbal Alamin.

Makassar, 26 Oktober 2011





DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR                                                                                                                                                          1
DAFTAR ISI                                                                                                                                                                          2
BAB I.    PENDAHULUAN . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .                  3
                1. 1         Latar belakang masalah . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .                    3
                1. 2         Rumusan Masalah . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .                  4
BAB II.   ISI/PEMBAHASAN . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .                  5
                2. 1         Pengertian . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .                   5
                2. 2         Faktor-faktor . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .                   6
                2. 3         Langkah-langkah . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .                   7
                2. 4         Solusi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .                    8
BAB III. PENUTUP . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .                  11
                3. 1         Kesimpulan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .                 11
                3. 2         Saran-saran . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .                 11
DAFTAR PUSTAKA . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .                               13



BAB 1

1. 1       Latar Belakang Masalah
                   Sebagaimana diketahui bahwa di zaman seperti ini, salah satu faktor   terbesar          yang   menjadi dasar perubahan pada taraf kehidupan manusia   adalah melalui          pendidikan. Pendidikan    yang utamanya terkait dengan   peningkatan minat baca          masyarakat khususnya pasa pelajar yang       menjadi sasaran utama dalam peningkatan          kualitas pendidikan. Kegiatan    membaca merupakan       hal dasar pada setiap proses          belajar sebab pada tahap inilah setiap pelajar dapat menyerap ilmu     dan makna   setiap          pembelajaran. Tahap pertama yang dilakukan pada proses membaca adalah  pengenalan huruf dan angka yang merupakan hal pokok dari terbukanya        gerbang ilmu          yang          sesungguhnya kemudian diikuti dengan pemahaman lebih mendalam.
                   Setiap orang pasti tahu apa itu “sekolah”. Sekolah adalah tempat        terjadinya          proses          belajar mengajar dan termasuk di dalamnya adalah membaca. Seringkali orang          menganggap membaca menjadi hal biasa dan         terkadang sedikit mengabaikannya.          Namun, tanpa kita sadari dari    membacalah segala hal tentang pengetahuan itu     sendiri akan/dapat  terbuka dengan seluas-    luasnya. Jika menyinggung pembukaan UUD   1945,  terdapat alinea keempat yang menyebutkan      tentang “mencerdaskan   kehidupan    bangsa”. Melihat itu, kita jadi sadar bahwa mencerdaskan   bangsa ini amat sangat    penting.
                   Kita pasti juga tak asing lagi dengan yang namanya perpustakaan.        Perpustakaan          sendiri         berasal dari bahasa Sansekerta “pustaka”      yang berarti kitab atau buku atau          secara umum         merupakan tempat menimpan/menyediakan buku-buku, bacaan sebagai          sumber informasi.  Perpustakaan juga sangat penting dalam peningkatan minat baca          sebab kita    bisa mendapatkan  informasi yang sebanyak-banyaknya meski tak jarang kita          juga perlu mencarinya dari sumber      informasi lain, seperti melalui Internet.         Pada          bagian isi, kami juga akan membahas sesuatu         mengenai perpustakaan   yang ada          kaitannya dengan judul karya tulis ini.
1. 2    Rumusan Masalah
                   Dari latar belakang tersebut, dapat dirumuskan beberapa permasalahan :
1.    Apa yang perlu dilakukan untuk meningkatkan minat baca siswa(i) di SMAN 13 MAKASSAR ?
2.    Faktor apa saja yang mendukung dan menghambat perpustakaan dalam upaya meningkatkan minat baca siswa(i) SMAN 13 MAKASSAR ?
3.    Apakah solusi untuk mengatasi kurangnya minat baca SMAN 13 MAKASSAR?





BAB 2
KURANGNYA MINAT BACA SISWA(I) DALAM PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR
2.  1   PENGERTIAN
Minat baca: Minat mempunyai arti sikap jiwa seseorang termasuk tiga fungsi jiwanya yaitu kognitif (pengenalan), emosi (perasaan), dan konasi (kemauan) yang tertuju pada sesuatu. Sedang baca atau membaca mempunyai arti mengucapkan lafal bahasa tulisan kedalam bahasa lisan menurut peraturan tertentu.
Prestasi belajar dalam Bahasa Inggris sering disebut dengan istilah “Scholastic Academic”. Prestasi belajar dapat diartikan sebagai taraf kemampuan aktual yang bersifat terikat berupa penguasaan, sikap, interesan yang dicapai oleh pelajar dari apa yang dipelajari oleh pelajar di sekolah.
Kemampuan membaca yang dimiliki oleh seseorang merupakan modal utama dalam proses belajar mengajar. Dengan kata lain kemampuan membaca merupakan prasyarat utama dan merupakan kebutuhan pokok bagi seseorang untuk mencapai keberhasilan. Karena dengan membaca seseorang dapat dengan mudah untuk mengkaji berbagai ilmu pengetahuan. Maka dari itu, minat baca sangat berkaitan dengan peningkatan prestasi belajar.
Aktifitas membaca ini dipengaruhi oleh beberapa faktor yang dapat mendorong terwujudnya kegiatan tersebut. Adapun salah satu faktor yang mempengaruhi kegiatan membaca adalah minat. Minat mempunyai peran sangat penting dan menempati posisi vital dalam aktifitas membaca (belajar) siswa, karena minat mempunyai daya dorong yang kuat terhadap terwujudnya suatu aktifitas.
Besar kecilnya minat baca itu sendiri juga dipengaruhi beberapa faktor, baik yang bersumber dari dalam diri siswa itu sendiri (faktor intern), maupun dari luar diri siswa (faktor ekstern). Adapun faktor internal menyangkut kerajinan, kecakapan dasar (skill), dan kecerdasan. Sedangkan faktor eksternal diantaranya adalah keadaan keluarga, kondisi sekolah dan kondisi masyarakat.

2. 2    Faktor-faktor
Faktor yang menghambat kegiatan pelajar untuk mau membaca adalah kurikulum yang tidak secara tegas mencantumkan kegiatan membaca dalam suatu bahan kajian, serta para tenaga kependidikan baik sebagai guru, dosen maupun para pustakawan yang tidak memberikan motivasi pada pelajar bahwa membaca itu penting untuk menambah ilmu pengetahuan, melatih berfikir kritis, menganalisis persoalan, dan sebagainya.
Selain itu, yang menghambat peningkatan prestasi baca adalah rendahnya keinginan pelajar untuk membaca karena sarana dan prasarana pendidikan khususnya perpustakaan dengan buku-bukunya belum mendapat prioritas dalam penyelenggaraannya. Sedangkan kegiatan membaca membutuhkan adanya buku-buku yang cukup dan bermutu.
        Seperti yang kita ketahui, perpustakaan sudah tersebar di beberapa sekolah. Mulai dari TK, SD, SMP, SMA (sederajat) bahkan di semua Perguruan Tinggi. Namun, di daerah tertentu (daerah terpencil) masih banyak orang yang tidak mendapat akses untuk membaca karena tidak adanya sarana untuk mereka membaca. Oleh karena itu, Pemerintah telah mengadakan Taman Bacaan Masyarakat (TBM) yang diperuntukkan bagi masyarakat/anak-anak yang tidak mampu mengecap pendidikan formal sehingga mereka tetap bisa memperoleh pengetahuan melalui membaca di TBM tersebut. TBM layaknya perpustakaan kecil.
          Sebagaimana yang kita saksikan saat ini, banyak pelajar yang kurang menruh minat pada perpustakaan sehingga seringkali kita melihat perpustakaan kosong. Selain itu, kebanyakan pelajar lebih suka untuk mencari data/informasi di internet ketimbang di perpustakaan karena mereka beranggapan bahwa mencari informasi di internet jauh lebih mudah dan hemat waktu.
          Oleh sebab itu, perlu adanya perhatian dari pengelola perpustakaan untuk membuat siswa(i) mau lebih menaruh minat pada perpustakaan sekolah demi peningkatan minat baca. Siswa(i) juga harus menumbuhkan kesadaran sendiri untuk pergi ke perpustakaan.

2. 3    Langkah-langkah
                   Langkah yang dilakukan untuk mendorong siswa(i) pergi ke perpustakaan       untuk membaca adalah sebagai berikut :
1)    Melengkapi koleksi (bahan pustaka) yang ada
2)    Mengatur situasi dan kondisi dengan sebaik mungkin
3)    Melaksanakan tata kerja (mengorganisir) perpustakaan sesuai dangan sistem penyelenggaraan yang ada sehingga siswa merasa betah dan nyaman serta senang berada (membaca) di dalam perpustakaan
4)   Meningkatkan eksistensi perpustakaan dalam menunjang proses pembelajaran
2. 4    Solusi
Siswa(i) perlu melakukan sesuatu agar dapat menumbuhkan dan selanjutnya meningkatkan minat bacanya, yaitu: 1) Yakin bahwa gemar membaca merupakan hal yang terbaik untuk dapat bersaing di era global, 2) memiliki niat yang tulus untuk membaca, 3) library visit, seringlah mendatangi perpustakaan setiap ada waktu luang, 4) menambah wawasan dengan menyisihkan uang lebih untuk membeli buku, minimal satu buku setiap bulannya, bukan membeli pulsa 5) mulailah membaca sebuah buku dengan membaca daftar isinya terlebih dahulu, 6) catatlah setiap ada informasi penting dari buku yang Anda baca, dan 7) having funs with book, bersenang-senang dengan buku, dan 8) Book talks, atau ceritakan atau sampaikan informasi yang telah Anda peroleh setelah membaca buku kepada teman Anda, begitu juga sebaliknya.
Selain itu, untuk mengangkat serta meningkatkan prestasi belajar siswa demi peningkatan minat baca diperlukan sarana dan prasarana, yaitu melalui perpustakaan. Karena perpustakaan adalah sumber informasi dan ilmu pengetahuan, oleh karena itu perpustakaan tidak dapat dipisahkan dari Sekolah. Mengingat begitu pentingnya keberadaan perpustakaan dalam upaya untuk mengembangkan intelektual siswa dan meningkatkan prestasi belajar siswa, maka perlulah kiranya digalakkan adanya perpustakaan pada semua jenis dan tingkat sekolah. Hal ini sesuai dangan ketetapan MPR No. II/MPR/1993 yang berbunyi sebagai berikut:
"Sarana dan prasarana pendidikan seperti perpustakaan, laboratorium, bengkel kerja, sarana ketrampilan dan penelitian, media pengajaran, teknologi pendidikan serta fasilitas jasmani dikembangkan dan disebar luaskan secara merata untuk membantu terselenggaranya dan meningkatkan kwalitas pendidikan sesuai dangan persyaratan pendidikan serta kebutuhan pembangunan."
          Ketika Anda akan membeli sebuah buku, coba Anda perhatikan nasihat di bawah ini, yaitu: 1) carilah buku yang sesuai dengan tingkat perkembangan kognitif (pengetahuan) Anda, 2) pilihlah buku yang sesuai dengan tingkat perkembangan bahasa Anda, dan 3) pilihlah buku yang sesuai dengan tingkat perkembangan moral Anda, serta 4) pilihlah buku yang membicarakan masalah yang aktual dan bermanfaat bagi Anda.
Pemenuhan kriteria di atas dapat dilakukan dengan memperhatikan: format buku, cara penulisan, cara penyajian, bahasa yang digunakan, dan isi bacaan.
          Ketika minat baca sudah tumbuh pada diri Anda (siswa), lanjutkan dengan meningkatkan kemampuan membaca efektif Anda. Beberapa kiat yang dapat Anda lakukan adalah: 1) berlatihlah menggerakkan mata Anda dengan leluasa dari atas ke bawah, dari kiri ke kanan atau sebaliknya, 2) tingkatkan kemampuan mengingat Anda dengan mencoba mengingat kembali kalimat atau ide pokok setiap paragraf yang telah Anda baca, 3) cobalah berlatih membaca cepat setiap surat kabar yang ada dengan cara memahami letak isi utama setiap jenis tulisan, misalnya untuk berita pada lead berita, 4) selalulah memegang buku dan pena di mana pun Anda berada dengan membaca daftar isi setiap buku, dan 5) lakukan kegiatan membaca buku yang Anda pilih setelah membaca daftar isinya di setiap ada kesempatan.
          Upaya untuk pengentasan rendahnya minat baca masyarakat tidak akan membuahkan hasil optimal bilamana dilaksanakan secara sendiri-sendiri, terpisah-pisah dan terpotong-potong. Departemen Pendidikan Nasional, Departemen Dalam Negeri, Departemen Agama, Perpustakaan Nasional dan lembaga-lembaga lain-lainnya tentu tidak akan dapat banyak diharapkan untuk mengatasi hal ini. Kegiatan mereka terlalu sarat dengan program-program rutinitas, yang tidak banyak menyentuh secara langsung soal-soal minat baca. Oleh sebab itu pembentukan sebuah Lembaga Nasional Pembudayaan Masyarakat Membaca atau apapun namanya adalah suatu “solution to a problem“ dalam pengentasan rendahnya minat baca masyarakat kita.









BAB 3
          Dalam karya tulis ini, kami telah berusaha membahas tentang kurangnya minat baca siswa(i) dalam peningkatan prestasi baca.
          Oleh karena itu, kami mengemukakan beberapa kesimpulan dan saran :
3. 1    Kesimpulan
          1) Salah satu media penting untuk meningkatkan minat baca seseorang                        khususnya pelajar adalah melalui perpustakaan.
          2) Rendahnya minat baca seseorang baca di pengaruhi oleh beberapa faktor,               baik faktor eksternal maupun faktor internal (dari diri masing-masing).
          3) Minat baca dalam peningkatan prestasi amat penting apalagi di era sekarang                     ini yang menjadi tolak ukur terbesar penentu keberhasilan adalah melalui                    membaca.
3. 2    Saran
Tugas-tugas para pakar dalam meningkatkan minat baca meliputi kegiatan memikirkan,  merencanakan, merumuskan kegiatan-kegatan operasional, mengkoordinasikan serta memantau dan mengevaluasi hasil-hasil pelaksanaan kegiatan pembudayaan masyarakat membaca. Misalnya dalam hubungannya dengan murid-murid sekolah maka bagaimana sistim pendidikan nasional berbasis membaca dan belajar mandiri dirancang, bagaimana kurikulum sekolah dalam semua jenis dan jenjang pendidikan dari SD, SLTP, SLTA hingga ke perguruan tinggi yang memuat wajib baca dan wajib ke perpustakaan.
Setiap pihak harus turut terlibat dalam program peningkatan minat baca. Salah          satunya adalah pada perpustakaan itu sendiri. Demi peningkatan minat baca, peranan perpustakaan sangatlah penting untuk mempengaruhi seseorang agar menaruh minat pada membaca. Selain itu, perlu kesadaran pada diri masing-masing untuk menumbuhkan keinginan membaca yang saat ini masih terasa kurang.











DAFTAR PUSTAKA
·         Abu Ahmadi. 2005. Psikologi Umum. Surabaya: PT Bina Ilmu.
·        Delly H. Dadang, DR. M.Si. 2005. Strategi Dinas Pendidikan, Dalam Meningkatkan Budaya Baca Masyarakat. Bandung : Ikatan Pustakawan Indonesia (IPI) Daerah Jawa Barat.
·         Erliandani, Angela. 2004. Meningkatkan Budaya Gemar Membaca Sebagai Upaya Mengoptimalkan Manfaat Perpustakaan dan Pembentukan Kepribadian. Yogyakarta: UPT. Universitas Sanata Dharma.











Karya Tulis Ilmiah                                                                                  Kelompok 2
KURANGNYA MINAT BACA SISWA(I) DALAM PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR
Disusun oleh :
Andi Asmiryani Wulansari (01)
Ayu Pratiwi Amiruddin (03)
Bau Susi Astuti (04)
Hardiyanti Rifai (09)
Suci Ramadani Ihsan (34)
Nur Ilmia (21)
Nurul Faika Annisa (23)

SMAN 13 MAKASSAR




Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Selamat Datang Jgn Lupa Comment Terimakasih Kunjungannya
Widget by: Facebook