Mohon Berikan Tanggapan, saran maupun kritik pada postingan saya

Kamis, 08 Maret 2012

Alasan Masuk IPA

1.  Gengsi Pribadi

Kebanyakan anak sekolah jika sudah dihadapkan pada pilihan jurusan mana yang akan dipilih maka sebagian besar diantara mereka pasti memillih jurusan IPA (maksudnya anak SMA).
Kenapa?
Ya, salah satu alasannya adalah karena adanya gengsi pribadi setiap anak. Karena menurut mereka, anak-anak yang masuk IPA dianggap merupakan anak-anak terpilih karena kecerdasannya. Oleh karena itu, mereka akan merasa malu jika tidak masuk jurusan IPA apalagi jika teman-temannya yang lain masuk IPA (this is real!). Itu akan menjadi beban mental tersendiri sehingga terkadang si anak akan menjauh dari teman-temannya dan tidak mau bergaul/bersosialisasi. Lebih parahnya lagi, si anak merasa tidak ada gunanya belajar jika bukan di jurusan IPA sehingga akan berdampak pada pergaulannya. Seperti, bergaul dengan anak-anak nakal/mempelajari sesuatu yang salah yaitu premanisme.


2.  Anggapan masuk IPA mudah dapet kerja

Yeah! Hal itu jelas sekali salah..
Kenapa?
Sekali lagi, banyak yang beranggapan bahwa masuk IPA menunjukkan kualitas dari setiap anak. Bukan memandang rendah/remeh pada jurusan lainnya, namun kenyataan itu sudah berlaku sejak dulu kala. Masuk IPA dianggap merupakan modal utama bagi seseorang untuk mudah mendapatkan pekerjaan, khususnya guru dan dokter. Akan tetapi, pernyataan tersebut salah karena tidak semua anak yang masuk jurusan IPA, berarti memiliki kemampuan untuk menjadi guru ataupun dokter. Hal itu tergantung dari usaha/kerja keras dan nasib setiap orang (Benar, bukan??).


3.  Desakan dari Orangtua

Tak jarang seorang anak dihadapkan pada pilihan yang sulit. Salah satu contohnya ialah keinginan mereka untuk masuk jurusan yang diinginkan tapi kedua orang tua malah menyuruh si anak untuk masuk ke jurusan yang diinginkan oleh kedua orangtua. Sebagian orangtua menyuruh anaknya untuk masuk ke jurusan IPA. Alasannya, bermacam-macam! Salah satunya telah disebutkan pada alasan nomor 2. Akibatnya, anak akan merasa kebebasannya terkungkung untuk menentukan pilihan sehingga mengakibatkan anak tidak bersemangat lagi belajar (tidak semuanya sih seperti itu!).
(Saya harap orangtua bisa memahami keinginan dari anaknya. Bukan saya ingin mengajari atau apa kepada orangtua. Saya tidak berhak dan tidak pantas seperti itu karena saya juga seorang anak yang masih bersekolah dan dibiayai orangtua. Selain itu, saya ingin setiap anak berusaha untuk tetap semangat meskipun berada di jurusan yang tak dikehendaki. Tapi tetap yakin orangtua hanyalah ingin yang terbaik untuk anaknya namun terkadang orangtua tidak memperhatikan keinginan/kebahagiaan anak itu sendiri).


Jaman sekarang masuk jurusan IPA bukanlah pilihan namun keharusan dan terkadang dipaksakan. Dulu mungkin kita berfikir bahwa anak itu masuk IPA karena kemauannya sendiri, tapi sekarang hal itu tak berlaku lagi di jaman seperti ini karena setiap orang ingin menonjol dan terlihat hebat di depan orang lain. Caranya, ialah melakukan sesuatu yang akan mendapatkan pengakuan dari orang banyak. Tetapi yang jadi masalah, kesannya ini terlalu dipaksakan.
Pada dasarnya dimanapun anak itu berada, semua tergantung pada keinginan dan usaha yang kuat dari anak itu sendiri. Pemilihan jurusan hanya mempengaruhi sebagian kecil dari tujuan mereka untuk meraih cita-cita.
Tetep semangat ya teman-teman! Jadikanlah diri kita menjadi generasi muda yang membanggakan dan dapat menjadikan negara ini lebih baik serta terbebas dari para koruptor yang hanya akan menghancurkan suatu negara.

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Selamat Datang Jgn Lupa Comment Terimakasih Kunjungannya
Widget by: Facebook