TATKALA LISANKU
(KEJUJURAN) BERBAU SURGA
Berhubung karena bulan ini merupakan bulan suci Ramadhan,
maka saya akan membagikan sedikit penjelasan mengenai kejujuran kepada sobat
blogger khususnya yang beragama Islam. Seperti yang kita ketahui bersama, puasa
tidaklah semata menahan lapar dan haus namun juga menahan hawa nafsu
diantaranya tingkah laku dan perbuatan. Dengan demikian, marilah kita mewarnai
bulan Ramadhan kita dengan ‘kejujuran’!!
Nikmat Keislaman dan Nikmat Keimanan
Kita hendaknya mencintai seseorang karena telah mengetahui akhlak
dan sifatnya (akhlak yang baik).
Kejujuran, kaitannya dengan beberapa hal :
1)
Aqidah (keyakinan)
2)
Akhlak
Kejujuran merupakan sifat terpuji yang Allah SWT selalu puji.
Macam-macam jujur :
1)
Jujur pada Allah SWT
2)
Jujur pada diri sendiri
3)
Jujur pada orang lain
Jujur bukan hanya yang kita katakan tetapi bagaimana cara kita
mengamalkannya. Definisi jujur ialah selaras, sesuai dengan apa yang kita
ucapkan dengan apa yang kita lakukan.
“Kita akan masuk surga bersama dengan orang-orang yang kita
cintai”
“Perbaiki niat, karena niat merupakan suatu kejujuran, niat
semata-mata karena Allah”
“Sebagai seorang muslim, kita tak boleh berdusta”
“Tidak ada yang mampu menyelamatkan seseorang dari suatu azab
kecuali sesuatu kejujuran”
Kejujuran sangat membantu kita di hari kiamat.
I.
Keutamaan jujur :
(1)
Nabi Muhammad SAW menganjurkan umatnyauntuk jujur karena jujur
adalah akhlak mulia dan jujur membawa suatu kebajikan.
(2)
Jujur merupakan identitas sebagai seorang muslim karena jujur
merupakan timbangan keimanan dan dasar agama serta tanda kesempurnaan bagi
pemilik tersebut. Jujur meningkatkan derajat manusia. Orang jujur bersama para
Nabi dan Rasul.
(3)
Kejujuran membawa berkah.
(4)
Orang yang jujur rezekinya banyak. Banyak orang yang bermualah
kepadanya dan akan sempurna keimanannya.
(5)
Orang yang jujur akan lebih amanah dalam mengemban tanggung jawab
dan akan disenangi oleh orang lain dibanding para pendusta.
II.
Kebaikan orang jujur
Keimanan selalu diidentikkan dengan kesempurnaan iman seseorang.
III.
Macam-macam jujur
(1)
Jujur dalam niat dan kehendak connected with kejujuran dengan
Allah SWT. Hindari riya (yang selalu ingin dipuji ketika melakukan kebaikan).
(2)
Jujur dalam ucapan (jenis yang paling tampak). “Tidak dihalalkan
berbohong untuk membuat orang tertawa”.
(3)
Jujur dalam tekad dan memenuhi janji.
(4)
Jujur dalam perbuatan (kita tidak bersikap sebagai orang yang
munafik, dan dalam koridor aqidah yang baik).
IV.
Perilaku tidak jujur yang dibolehkan untuk
ke-3 hal ini
(1)
Bohong seorang suami kepada istri untuk melapangkan dada seorang
istri (menyenangkan hati seorang istri).
(2)
Mendamaikan 2 orang yang sedang berselisih demi kebaikan.
Berbohong
yang membuat orang tertawa dengan catatan niatnya hanya untuk menghibur dan
tidak menyinggung ataupun menghina orang lain